1. Jelaskan pengertian teks opini/editorial!
2. Sebutkan ciri-ciri teks opini/editorial!
3. Jelaskan struktur teks opini/editorial!
4. Jelaskan kaidah kebahasaan teks opini/editorial, masing-masing berikan contohnya!
5. Abstraksilah sebuah teks opini/editorial!
Jawab:
1. Teks opini/editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu atau masalah aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial, ataupun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik.
2. Ciri-ciri teks opini/editorial
- Tema tulisannya selalu hangat (sedang berkembang dibicarakan secara luas oleh masyarakat), aktual dan faktual.
- Bersifat sistematis dan logis.
- Tajuk rencana merupakan opini/pendapat yang bersifat argumentatif.
- Menarik untuk dibaca karena penggunaaan kalimatnya yang singkat, padat, dan jelas.
3. Struktur teks opini/editorial
- Pernyataan pendapat/tesis : bagian berisi sudut pandang penulis mengenai masalah yang dibahas. Biasanya sebuah teori yang akan diperkuat dengan argumen.
- Argumentasi : alasan/bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis, walaupun secara umum argumentasi diartikan untuk menolak suatu pendapat. Argumen bisa berbentuk pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.
- Pernyataan ulang pendapat : bagian berisi penegasan ulang pendapat yang didorong oleh fakta dibagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan. Biasanya ada dibagian akhir teks.
4. Kaidah kebahsaan teks opini/editorial
- Adverbia : ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif). Contoh : selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang
Contoh dalam kalimat :
Namun, di sana juga berlangsung kerusakan alam yang kerap didukung para politikus.
Kerap → Adverbia Frekuentatif
- Konjungsi : kata penghubung pada teks. Pada teks opini, konjungsi digunakan untuk menata argumentasi, seperti pertama, kedua, berikutnya, dsb, atau konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi (bahkan, juga, selain itu, lagi pula), konjungsi yang menyatakan hubungan sebab akibat, seperti sejak, sebelumnya, dan konjungsi yang menyatakan harapan, seperti agar, supaya, dsb.
Contoh dalam kalimat :
Sadar atau tidak, saat membuat akronim, kita membayangkan bunyi yang mirip dengan bunyi kata yang sudah ada, atau bahkan sama persis, sehingga kata yang sudah ada itu mengalami pengayaan makna.
Bahkan → konjungsi
- Verba material : verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Contoh: Agung menendang bola ke arah gawang.
- Verba relasional : verba yang menunjukkan hubungan intensitas, sirkumstansi, dan milik. Contoh: Ayah(partisipan) adalah(verba relasional identifikasi) pelindung keluarga(nilai)
- Verba mental : verba yang menerangkan persepsi(melihat, merasa), afeksi(suka, khawatir), kognisi(berpikir, mengerti). Contoh: Agung(pengindera) mendengar(verba mental) kabar itu(fenomena)
5. Contoh Abstraksi teks opini/editorial
Pelayanan Rumah Sakit dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan
Ditahun lalu, ada sekitar 268 pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan di berbagai rumahsakit di Indonesia. Jumlah itupun yang dilaporkan dan diterima di Kemenkes.
Yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi. Salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan adalah soal penanganan terhadap pasien.
Dokter banyak yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya, sehingga kadang obat yang diberikan tidak tepat.
Seharusnya pemerintah terutama dibidang kesehatan selalu memperbarui/meningkatkan mutu para dokter diseluruh Indonesia secara berkala.
Hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat terhubung dengan baik.
☺Sekian, Terimakasih...Jangan lupa tinggalkan komentar dibawah ya, oke....👇
0 comments